Rabu, 27 Maret 2013

KOPASSUS VS MOSSAD

Mendengar dan melihat berita akhir-akhir ini bagaimana sebuah pasukan khusus menyerbu sebuah Lapas dan membunuh target yang ditemukan, adalah suatu berita yang sungguh mengejutkan, saya tergelitik sedikit membandingkan satu peristiwa yang pola dan kerja agak mirip hanya misi dan tujuannya yang berbeda.
Kalau kita pernah membaca satu Event olahraga terbesar dan terkenal didunia yang banyak ditonton oleh masyarakat dunia, yaitu Olimpiade Munchen tahun 1972, dimana kita tahu event Olimpiade ini menggelar pertandingan olahraga dengan banyak bidang dan dikuti oleh team-team berbagai Negara yang mengirimkan wakilnya dan hampir seluruh dunia mengikuti Even Olimpiade ini, tapi ada satu peristiwa yang menarik dan luarbiasa dalam kemanusiaan, dimana even olahraga dikotori oleh organisasi Teroris yang menamakan dirinya Black September, dan organisasi teroris ini ternyata melakukan suatu peristiwa yang sangat tidak berperi kemanusiaan.

Dalam Peristiwa ini Black September menyandera Atlet-atlet dari negara Israel yang sering disebut Yahudi (yang sebenarnya kata Yahudi itu asalnya dari salah satu suku dari bangsa Israel yang bernama Yehuda, salah satu dari anak-anak Yakub yang Yakub sendiri namanya diubah oleh Tuhan menjadi ISRAEL) yang akan saya sebut selalu Israel.
kita kembali keperistiwa penyanderaan Atlet-Atlet Israel ini yang dilakukan oleh gerakan yang menamakan dirinya Black September, tetapi yang menjadi kesedihan adalah ketika Atlet-Atlet yang disandera itu dibunuh oleh teroris, dan ini menjadi satu peristiwa olahraga terkelam didunia dan tidak mudah dilupakan, bagaimana sebuah Event Olahraga yang besar yang didalamnya diajarkan SPORTIVITAS, ternyata dikotori oleh sebuah kebencian yang menghasilkan kekerasan.

Ketika hal ini telah terjadi ternyata Pemerintah Israel tidak menerima warganya dibunuh sedemikian oleh organisasi ini, maka dibentuklah satu team yang terorganisir dengan sangat luar biasa dan mereka memakai satu badan elit khusus yang akhirnya menjadi sangat terkenal di dunia namanya MOSSAD, dan akhirnya Mossad ini melakukan pembalasan terhadap organisasi Black September ini dan mulailah mereka memburu semua yang terlibat pembunuhan Atlet-Atlet Israel yang mengikuti Olimpiade itu, dan `peristiwa pemburuan terhadap organisasi Black September ini menjadi berita yang menarik, karena ternyata anggota-anggota dari organisasi Black September ini tersebar keberbagai Negara, dan mulailah Mossad melakukan pencarian terhadap mereka dan satu persatu mereka ketemu dan dibunuh, tidak ada yang hidup, semua yang diketemukan oleh Mossad, mereka dibunuh dengan berbagai cara dan diberbagai tempat dan negara, semua anggota Black September ini diburu dan dibunuh. 
Contoh kasus penyerbuan yang dilakukan Mossad adalah ketika salah satu Pemimpin Palestina yang diperkirakan terlibat dalam peristiwa Black September ini, dia diburu ketika dia ada didalam sebuah Hotel dan didatangi langsung dan dibunuh ditempat.

Kembali keperistiwa Penyerangan dan pembunuhan yang dilakukan oleh Pasukan Khusus (Kopassus) terhadap empat orang terpidana yang di Lapas - Sleman, kalau kita dengar dari uraian Kalapas Sleman, bahwa penyerangan itu sepertinya sudah direncanakan, karena dari Modus yang dilakukan Kopassus ini sangat rapi, bagaimana awal peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh ke empat orang yang diperkirakan dari NTT, dimana keempat orang ini terlibat pengeroyokan terhadap salah satu anggota Kopassus yang bernama Santoso anggota TNI yang bertugas di Grup II Kopassus Menjangan, Kartosuro, dan diperkirakan ini menimbulkan kemarahan dari teman-teman di Korpsnya, sehingga mereka melakukan tindakan balas dendam yang dilakukan dengan cara yang sangat tidak etis secara kelembagaan apalagi menurut undang-undang, tapi begitulah yang namanya membalas dendam, segala cara dilakukan apapun caranya yang terpenting adalah tercapai pembalasan dendam ini.

Kalau kita bandingkan peristiwa Black September dengan Peristiwa Kopassus di Lapas Sleman ada persamaan tujuan yaitu BALAS DENDAM, pertanyaan saya kalau menurut pembaca yang Arif dan budiman bagaimana?

Bekasi, Tgl.27 Maret 2013.