Kamis, 01 Mei 2014

1 John 2: 7-14, Their Spiritual State
















STRUKTUR PUISI IBRANI

karyadim642.blogspot.com

A. Uskup Robert Lowth dalam bukunya, Pelajaran tentang Puisi Sakral orang Ibrani (1753) adalah yang pertama yang mengkarakteristikkan puisi alkitabiah sebagai baris-baris pemikiran yang seimbang.

Kebanyakan terjemahan-terjemahan bahasa Inggris moderen disusun untuk bisa menunjukkan baris-baris dari puisi.

1. Bersinonim – baris-baris puisi menyatakan pemikiran yang sama dalam kata-kata yang berbeda:
a. Mazmur 3:1; 49:1; 83:14; 103:13
b. Amsal 19:5; 20:1
c. Yesaya 1:3,10
d. Amos 5:24; 8:10

2. Bersifat antitesis – baris-baris tersebut menyatakan pemikiran-pemikiran yang berlawanan dengan menggunakan kontras atau meyatakan yang positif dan yang negatif:
a. Mazmur 1:6; 90:6
b. Amsal 1:29; 10:1,12; 15:1; 19:4

3. Bersifat sintetis – baris-baris kedua dan ketiga berikutnya mengembangkan pemikiran - Maz 1:1-2; 19:7-9; 29:1-2

4. Bersifat chiastis atau saling menyilang suatu pola puisi yang menyatakan berita dalam suatu urutan menurun dan menaik. Poin utamanya didapati dibagian tengah dari pola tersebut.

B. A. Briggs dalam bukunya, Pengantar Umum kepada Kajian Kitab Suci (1899) mengembangkan tahapan analisis puisi Ibrani berikutnya:
1. Bersifat emblematis satu anak kalimat hurufiah dan yang kedua kiasan, Mazmur 42:1; 103:3.
2. Bersifat klimatis atau seperti tangga anak kalimatnya menyatakan kebenaran dalam suatu gaya meningkat, Mazmur 19:7-14; 29:1-2; 103:20-22.
3. Diintrovertkan suatu rentetan anak-anak kalimat, biasanya setidaknya empat buah dihubungkan oleh struktur internal dari baris 1 ke 4 dan 2 ke 3 - Mazmur 30:8-10a

C. G. B. Gray dalam bukunya, Bentuk-bentuk Puisi Ibrani (1915) mengembangkan konsep anak kalimat yang seimbang lebih lanjut dengan:
1. keseimbangan lengkap – di mana setiap kata dalam baris pertama diulangi atau diimbangi oleh suatu kata dalam baris kedua – Mazmur 83:14 dan Yesaya 1:3
2. keseimbangan tidak lengkap di mana panjang anak-anak kalimatnya tidak sama - Mazmur 59:16; 75:6

D. Saat ini ada suatu pengakuan yang berkembang dari pola struktural literal dalam bahasa Ibrani yang disebut chiasme, yang menyatakan suatu jumlah ganjil dari baris-baris yang berparalel yang membentuk suatu bentuk seperti gelas jam dimana dengan susunan tersebut baris tengahnya ditekankan.

E. Jenis pola-pola bunyi didapati di dalam puisi secara umum, namun tidak sering dalam puisi timur
1. Permainan pada abjad (akrostik. Mazmur 9,34,37,119; Amsal 31:10 dst; Ratapan 1-4)
2. Permainan pada huruf-huruf mati (aliterasi,  Mazmur 6:8; 27:7; 122:6; Yesaya 1:18-26)
3. Permainan pada huruf-huruf hidup (asonansi, Kejadian 49:17; Keluaran 14:14; Yehezkiel 27:27)
4. Permainan pada pengulangan dari kata-kata yang mirip bunyinya namun dengan arti yang berbeda (paronomasia)
5. Permainan pada kata-kata yang jika dilafalkan, berbunyi seperti hal yang mereka sebutkan (onomatopoeia)
6. pembuka dan penutup khusus (tercakup)

F. Ada beberapa jenis puisi dalam Perjanjian Lama. Beberapa diantaranya bersifat terkait dengan topiknya, dan beberapa yang lain terkaitan dengan bentuknya.
1. Nyanyian kebaktian/pengabdian - Bilangan 21:17-18
2. Nyanyian bekerja - (disinggung namun tidak dicatat dalam Hakim 9:27); Yesaya 16:10; Yeremia 25:30; 48:33
3. Balada - Bilangan 21:27-30; Yesaya 23:16
4. Nyanyian minum - negatif, Yesaya 5:11-13; Amos 6:4-7 dan positif, Yesaya 22:13
5. Puisi cinta – Kidung Agung, teka-teki perkawinan - Hakim 14:10-18, nyanyian perkawinan - Mazmur 45
6. Ratapan/nyanyian penguburan - (disinggung namun tak dicatat dalam 2 Samuel 1:17 dan 2 Tawarikh 35:25) 2 Samuel 3:33; Mazmur 27, 28; Yeremia 9:17-22; Ratapan; Yehezkiel 19:1-14; 26:17-18; Nahum 3:15-19
7. Nyanyian peperangan - Kejadian 4:23-24; Keluaran 15:1-18,20; Bilangan 10:35-36; 21:14-15; Yosua 10:13; Hakim 5:1-31; 11:34; 1 Samuel 18:6; 2 Samuel 1:18; Yesaya 47:1-15; 37:21
8. Pemberkatan khusus atau berkat dari pemimpin - Kejadian 49; Bilangan 6:24-26; Ulangan 32; 2 Samuel 23:1-7
9. Naskah-naskah magis - Bileam, Bilangan 24:3-9
10. Puisi-puisi sakral - Mazmur
11. Puisi-puisi akrostik - Mazmur 9,34,37,119; Amsal 31:10dst dan Ratapan 1-4
12. Kutukan-kutukan - Bilangan 21:22-30
13. Puisi-puisi ejekan/cemoohan - Yesaya 14:1-22; 47:1-15; Yehezkiel 28:1-23

14. Sebuah buku puisi perang (Jashar) - Bilangan 21:14-15; Yosua 10:12-13; 2 Samuel 1:18